Author : Toha WijayaTidak ada komentar
Pada Windows Server 2008 R2
|
WDS (Windows
Deployment Service) merupakan teknologi dari microsoft yang digunakan untuk
menginstall sistem operasi Microsoft Windows melalui Jaringan (Network),
sebelumnya dikenal dengan RIS (Remote Installation Support) pada
keluarga Windows 2003 Server, WDS biasanya digunakan dalam proses deployment
Windows Vista, Windows 7 dan Windows Server 2008 sehingga memudahkan instalasi
tanpa report harus memasukan CD/DVD OS tiap client atau workstation, selain itu
WDS juga dapat digunakan untuk proses sistem operasi lainnya selain dari
platform OS Windows, WDS bekerja dengan menggunakan disk image khusus yaitu Windows Imaging Format (WIM), WDS tersedia sebagai Server Role di semua versi
Microsoft Windows Server 32-bit dan 64-Bit.
Perlu
diketahui sebelum
melakukan deployment, WDS hanya dapat diinstall pada keluarga versi Windows
server saja, untuk itu perlu diperhatikan dan dipenuhi kondisi atau
requirement, seperti :
ADDS (Active Directory Domain
Services)
DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol)
DNS (Domain Name System)
NTFS (New Technology File System) volume
Credentials
Sedangkan Windows Deployment Services sendiri dapat
digolongkan menjadi 3 kategori komponen :
Server, komponen
ini termasuk Pre-Boot Execution Environment (PXE) server dan Trivial File Transfer
Protocol (TFTP) server yang digunakan untuk client network booting agar load
dan menginstall sistem operasi. Juga termasuk didalamnya shared folder dan
image repository yang berisi boot images, install
- images, dan file yang dibutuhkan untuk boot image. Juga terdapat networking layer, komponen multicast, dan komponen diagnosis.
- Client, komponen ini termasuk graphical user interface yang berjalan bersama dengan Windows Pre-Installation Environment (Windows PE). Ketika user memilih image sistem operasi, komponen client berkomunikasi dengan komponen server untuk menginstall image.
- Management, komponen ini terdiri dari kumpulan tools yang anda gunakan untuk mengatur server, images sistem operasi, dan client komputer accounts
Bagaimana
Instalasi WDS?
Perlu diperhatikan sebelum installasi dimulai yaitu :
WDS dapat diinstal pada komputer DC (Domain Controller) atau MS (Member
Server) tapi tidak dapat pada komputer yang multihomed (komputer
yang memiliki dua kartu jaringan dan biasa digunakan sebagai router), dan yang
terakhir adalah usahakan space harddisk cukup untuk menyimpan image.
Berikut SBS –nya sbb:
Klik icon Server Manager atau dari ICT
(Initial Configuration Task) window, pilih Add Roles, lalu klik Next.
Pilih Windows Deployment Services,
dan klik next.

Muncul menu select role services, dimana
pilihan Deployment dan Transport Server merupakan komponen utama atau core
dalam WDS yang akan banyak memberikan fungsi seperti :
- Konfigurasi dan instalasi secara remote windows operating system.
- Transmit data menggunakan multicating pada standalone server.
Klik next
untuk proses instalasi….

selanjutnya tampil menu konfirmasi
instalasi…klik install.

Hasil instalasi dapat dilihat pada windows final page
dibawah ini, terlihat bahwa ‘installation succeeded’ yang berarti
bahwa WDS telah ditambahkan pada Roles di Server Manager.


Konfigurasi
WDS untuk pertama kalinya.
Untuk mengkonfigurasinya sebenarnya WDS punya simple
procedure, hanya tinggal menjalankan wizard saja dan selesai sudah….mudah khan?
Untuk itu baiklah dibuktikan saja, dalam WDS snap-in di MMC (Microsoft
Management Console) pilih start , Administrative Tools,
Windows Deployment Services, lebih jelasnya monggo dilihat
screenshot dibawah ini.

Akan tampil untuk pertama kalinya tampilan ‘Windows
Deployment Services’ yang nantinya harus di konfigurasi terlebih
dahulu.

Pada Administrative task, expand pada left pane ‘+’ Servers, Klik kanan svrw2k8entr2.example.co.id
pilih Configure Server.



Sebelum mengklik next untuk mulai
melakukan konfigurasi di WDS, pastikan dan perhatikan requirements yang ada
disamping ini sudah ada atau lengkap.
Secara default path untuk menyimpan image remote
installation folder ada pada gambar disamping ini, C:\RemoteInstall

contigency plan sebaiknya data disimpan ditempat atau diamankan difolder selain di system, create folder di E:\RemoteInstall, kemudian klik tab next.

Berikutnya akan tampil dilayar menu DHCP Option
60, jika DHCP running pada server ini beri check box pada keduanya dan
dilanjutkan dengan meng-klik tab next.

Akan ada pilihan PXE answer Policy setiap kali mesin
boots dari network, apakah akan menerima automatic answer atau menunggu
konfirmasi dari administrator. Pilihan tersebut adalah :
Do Not Respond to Any Client Computer Respond Only to Known Clients
Respond to All
(Known and UnOknown) Client Computers


Pilih pilihan ke-3 Respond to All (Known and UnOknown)
Client Computers
Jangan lupa checklist ‘Require administrator
approval for unknown computers…’ kemudian, klik tab next.
Terlihat pada bar status ‘task progress’ pada WDS konfigurasi.

Operation complete, yang
berarti bahwa Konfigurasi telah selesai dilakukan, klik tab finish
untuk mengakhirinya.

Tapi sebelum itu masih ada yang harus dilakukan atau
ditambahkan kembali yaitu ‘image’ ke WDS Server.
Sebagai gambaran ada 2 tipe image yang dibutuhkan :
Boot image - digunakan
oleh client computer untuk booting via network/jaringan.
Install
image - digunakan sebagai file instalasi operating systems.
Berikut SBS-nya :
Setiap environment yang akan dicoba untuk di deploy
pasti akan selalu membutuhkan boot images, dimana hanya tinggal memilih boot
images yang terdapat terdapat pada Windows 7 DVD. Klik kanan ‘boot
images’ dan pilih add boot images,


Perhatikan bahwa file yang dipilih adalah boot.wim, kemudian klik browse
(sekali lagi
jangan lupa untuk memasukan DVD Windows 7 pada drive CD/DVD) cari file
Windows Image (WIM) seperti pada screenshot dibawah, lanjutkan dengan
meng-klik tab next.

Pada wizard page selanjutnya, beri nama untuk image name
& image description atau gunakan default nama image
name dan image deskripsi yang sudah ada. Kemudian klik next.

muncul Summary
page wizard untuk memastikan kembali apa yang sudah dipilih yang nantinya akan
di add ke server, klik next untuk melanjutkan.

Proses adding boot
image sedang berlangsung,
terlihat task progress pada page wizard dibawah ini.

Akhirnya proses selesai juga yang ditandai dengan
message ‘the operation is complete’. Klik finish
untuk menutupnya.
Hasilnya dapat dilihat pada detail pane dibawah ini,
boot image sudah ter-register, just info boot image punya keterbatasan hanya
dapat diinstall sebanyak 13 boot image

Step atau langkah selanjutnya adalah sama seperti
adding boot image yaitu menambahkan Install
Image dengan memilih install.wim file. Untuk itu pada
menu windows deployment services klik-kanan pada left pane Install
Images dan pilih Add Install Image, seperti contoh dibawah ini :

Buat nama image group, pada contoh kali ini
adalah ‘ExampleGroup’ setelah itu klik tab next
Browse install.wim files Windows image
pada CD/DVD drive yang telah ada Windows 7 diikuti dengan next.

Pada tampilan Add Image Wizard, pilih image yang akan
di add ke server, lalu klik tab next

Akan di informasikan kembali pada page summary apa
yang sudah dilakukan sebelumnya, jika kurang yakin atau ada yang akan diedit
klik tab back, jika tidak ada perubahan klik tab next
untuk melanjutkan.

Task progress page untuk ‘adding image’ terlihat pada
gambar dibawah ini…, jika ‘operation is complete’ klik finish.


Selengkapnya dapat dilihat dibawah ini.

Konfigurasi
atau setting properties WDS
Ada beberapa properties yang perlu dikonfigurasi
sebelum memulai atau melakukan installasi secara remote untuk komputer client,
caranya adalah expand ‘+” di
Servers’, lalu klik pada kanan pada svrw2k8entr2.example.co.id
dan pilih properties.

Kotak dialog properties akan muncul, berikut
keterangan tiap tab nya :

DHCP - Tab ini
menyediakan dua kotak cek pilihan. Bila akan dijalankan DHCP pada existing
server (server yang sama dengan server WDS), jangan lupa untuk memberikan
tanda cek pada keduanya.

Note.
* Langkah prestaging ini bersifat optional untuk modul
ini.

General - Tab ini
berisi informasi tentang Computer name, folder atau path remote
installation dan server mode.
Boot - Tab ini
untuk menentukan PXE boot policy dan digunakan juga untuk menentukan default
boot image yang akan digunakan oleh tipe procesor yang berbeda : x86, ia64,
dan x64.
Advanced - Biasanya
digunakan untuk penentuan GC (Global Catalog) dan DC
(Domain Controller) yang digunakan oleh WDS, selain itu digunakan untuk authorize
WDS server dalam DHCP.
Network - Tab ini
digunakan dalam penentuan alamat IP yang diberikan ke WDS,
selain itu dapat juga ditentukan port range UDP yang berfungsi
sebagai koneksi WDS Server ke client serta pilihan lainnya yaitu Network
Profile, dalam menentukan kecepatan dari jaringan.
Multicast - Tab ini
dari fungsinya sebagai komunikasi one to many, pilihan ‘Obtain IP address
from DHCP ‘ agar nantinya WDS client dapat menerima alamat IP-nya dari DHCP
Server.

ADDS (Active Directory Domain Services) - Format nama
computer yang nanti akan diberikan oleh WDS server. Secara default
untuk penamaan ‘computer name’ menggunakan username dengan
sequential number. Selain itu juga dapat ditentukan atau
dipilih Computer Account Location, apakah ingin domain yang sama dengan
WDS server atau pilihan lainnya seperti pada gambar disamping.
Client - Untuk installasi secara remote dengan
menggunakan WDS dengan mengaktifkan unattended installation (bagi
client computer yang menjalankan dengan processor x86, ia64, dan x64).
File unattend.xml sendiri merupakan sebuah XML answer
file yang menyediakan user name, password, dan informasi
lainnya yang diperlukan untuk menginstal secara remote dengan WDS.


Setelah apa yang sudah dikonfigurasi pada pembahasan sebelumnya seperti konfigurasi WDS server, Boot image dan juga Installasi image, kini tibalah saatnya untuk memulai meng-implementasikannya dengan installasi via remote sistem operasi, pada contoh kali ini akan dicoba installasi Windows 7 64 Bit SP1) pada komputer client/workstation/node. Selengkapnya ikuti SBS dibawah ini:
Hidupkan client komputer dengan menekan
power ‘on’

Proses boot akan terlihat pada gambar
dibawah ini...

Press F12…yang diikuti dengan warning message dari Administrator WDS Server ‘Pending
request ID :1’, untuk meminta persetujuan atau approval dari administrator.

Masuk ke Windows Deployment Services
menu…klik Pending Devices pada left pane, setelah itu lakukan
pada right pane dengan meng-klik kanan ‘Request ID’ dengan pilihan Approve,
lalu klik tab Ok yang menandakan bahwa pending device sudah di
approve dan disetujui oleh administrator.

Kembali lagi ke client komputer…
Terlihat proses loading boot image dari
WDS Server.

Muncul
tampilan menu install windows pada Windows Deployment Services,
klik tab next

Masukan user name dan password dalam
format domain\user, diakhiri dengan meng-klik tab Ok.

Pilih sistem operasi yang akan di
install, klik Next…

Proses installasi akan terlihat seperti tampilan dibawah ini, ikuti saja
prosesnya sama saat installasi tanpa WDS.

Posted On : Kamis, 02 Oktober 2014Time : 22.33